Perjalanan menuju lokasi pelatihan cukup melelahkan. Dari Bandung, aku menuju Bandara Soekarno-Hatta dengan menggunakan travel. Aku berangkat dini hari untuk mengejar penerbangan pukul 8 pagi. Di bandara, aku bertemu dengan pak Sisworo dari Provisi Education yang akan mendampingiku selama menjadi trainer di kecamatan Batu Sopang.
Perjalanan menyebrangi lautan.
Hari pertama sebagai trainer, diisi dengan materi mengenai Tahapan Perkembangan Anak. Pada sesi ini, banyak guru yang curhat mengenai pengalamannya di sekolah dan banyak pertanyaan yang diajukan. Rasanya, pengalamanku sebagai guru diuji di sini. Guru-guru yang dibagi dalam beberapa kelompok diajak untuk saling berbagi pengalamannya menghadapi anak-anak di kelas. Jika sharing pengalamannya belum dapat memecahkan masalah yang dihadapi, para guru akan bertanya padaku. Di sinilah aku benar-benar merasa diuji.
Sesi diskusi dan sharing pengalaman menghadapi anak-anak di kelas.
Sesi selanjutnya, aku mengenalkan kegiatan circle time yang merupakan kegiatan jembatan antara rumah dan sekolah. Kegiatan ini yang akan membantu memperbaiki suasana hati serta mempersiapkan anak-anak untuk berkegiatan di kelas selepas dari rumah.
Guru-guru berkelompok menciptakan kegiatan circle time yang menarik.
Setelah circle time dilakukan, anak-anak sudah siap berkarya. Maka aku mengajak guru-guru untuk memulai kegiatan berkarya.
Awalnya, guru-guru di kecamatan Batu Sopang masih sering mengajak anak-anak mewarnai gambar saja. Padahal mewarnai lembaran gambar yang sudah ada, tidak mengembangkan kreativitas pada anak. Aku lalu mengajak guru membuat karya kreatif yang mengembangkan banyak aspek pada anak-anak.
Guru-guru melakukan workshop membuat karya besar.
Sebelum memulai karya, guru-guru melakukan eksplorasi kendaraan.
Hasil karya besar kemudian dipajang.
Karya pada gambar 4, merupakan karya yang dibuat melalui proses eksplorasi sedangkan karya lainnya belum melalui eksplorasi.
Selain mencoba membuat karya visual, pada hari kedua aku mengajak guru-guru untuk mencoba menciptakan karya dramatisasi. Sebelum bermain peran, mereka berdiskusi mengenai alur cerita, properti yang akan dibuat, pembagian peran, dan kemudian melakukan latihan sebelum tampil.
Membuat properti, boneka tangan, dan kostum sebagai penunjang kegiatan bermain peran.
Boneka tangan yang dibuat dengan memanfaatkan barang bekas.
ACTION!
Hanya 2 hari berkegiatan bersama, namun banyak pengalaman baru yang aku dapat dengan berbagi ilmu dan pengalaman. Dan semakin aku menyadari bahwa kegiatan berbagi itu membuat candu. Setelah kegiatan di Kalimantan Timur ini, aku semakin gencar menambah pengalamanku sebagai trainer guru PAUD, dan mengikuti kegiatan-kegiatan berkarya dengan anak-anak di beberapa daerah.
Terima kasih atas pengalaman berharganya GagasCeria, Provisi Education, dan PT. Kideco Jaya Agung
Atas : Aku, Pak Sisworo, dan beberapa teman guru di Kideco
Bawah : Pak Sisworo (Provisi), Mbak Ade (Provisi), aku, dan Pak Nanang (CSR Kideco)
Hari selanjutnya, aku kembali pulang. Melalui perjalanan melelahkan dan menyenangkan.