23.12.16

Kota Bandung

Membicarakan Bandung sebagai salah satu tema yang dibahas di kelas, cukup penting bagi anak-anak agar dapat mengenal lebih dalam mengenai tempat tinggalnya. Anak-anak membahas tentang tempat, budaya, permainan tradisional, makanan, dan juga ciri khas kota Bandung.

Di akhir tema, kolaborasi karya besar menjadi hal menarik yang dibuat bersama-sama. Berkunjung ke Gedung Sate dan melihat seluruh bangunan gedung dari jarak agak jauh menjadi salah satu kegiatan pembuka cakrawala anak sebelum berkarya. Dan tentu saja menggambarkan kembali objek yang telah diamati adalah tahapan untuk berkarya.



Melihat Gedung Sate dari luar pagar.

Salah satu gambar Gedung Sate yang terpilih untuk dijadikan sebagai karya besar.

Selain Gedung Sate, bangunan yang dipilih untuk dijadikan sebagai karya besar adalah Gedung Merdeka dan Masjid Agung (Alun-alun Bandung). Bandung Tour on Bus (Bandros pun terpilih menjadi objek yang akan dibuat dalam karya besar. Proses pembuatan karya besar, membutuhkan waktu kira-kira 7-10 hari. Karya dilakukan secara bertahap, bergantian, dan dibuat dalam bentuk kolase yang digabungkan menjadi bentuk objek yang utuh.

Proses pembuatan karya Gedung Sate :

Sketsa dibuat di kertas yang dipotong-potong menyesuaikan bentuk Gedung Sate yang akan dibuat.


Setelah sketsa dibuat, gambar kemudian diwarnai sesuai dengan warna Gedung Sate.


Proses pembuatan Bandros :


 


Anak-anak secara bergantian menggambar dan mewarnai dengan cat.

Lalu, semua karya yang sudah dibuat ditempelkan di dinding. Dan, selamat datang di Kota Bandung!

Proses penempelan karya.


Selamat datang di Bandung...





21.12.16

Berbeda Itu Indah

Kegiatan di TKB, mengambil tema pertama ‘Aku Sayang Teman’. Anak-anak diajak untuk belajar mengenal dirinya, kelebihan serta kekurangan yang dimiliki diri serta teman-temannya agar dapat saling berkolaborasi. Kegiatan bercerita untuk membuka cakrawala anak mengenai kelebihan dan kekurangan diri salah satunya menggunakan buku ‘Modo Tak mau Menari’. Buku ini bercerita tentang Modo yang berpura-pura sakit gigi ketika semua temannya bermain dan menari bersama. Ternyata Modo tidak berkata jujur bahwa sebenarnya dirinya tidak bisa menari. Lalu semua teman-teman Modo membujuknya untuk mencoba menari, Modo ternyata tetap tidak bisa menari seperti teman-teman lainnya. Dan akhirnya, Modo pun berkata jujur bahwa dirinya tidak bisa menari dan takut jika teman-temannya tidak lagi mau bermain bersamanya. Setelah Modo berkata jujur, teman-temannya lebih memahami Modo. Ternyata, Modo lebih hebat saat bermain musik. Modo pun dapat berkolaborasi dengan teman-temannya yang hebat saat menari.

 
  
Dalam cerita ini, anak-anak mengambil pelajaran bahwa setiap orang pasti memiliki kemampuan serta ketidakmampuan yang berbeda. Namun hal tersebut tidak harus dibuat menjadi sama. Mungkin, perbedaan inilah yang akan membuat kolaborasi semakin menarik.
Lalu, anak-anak diajak merefleksikan diri dari cerita yang sudah mereka simak. Apa saja kelebihan serta kekurangan mereka masing-masing. Apa kekuatan mereka saat berkarya di sekolah. Anak-anak menuangkan pemikirannya dalam sebuah gambar.


Cheryl dan Gea mengungkapkan bahwa mereka hebat saat berkarya dalam bentuk lukisan. Mereka lebih merasa percaya diri saat diajak untuk membuat karya dengan menggambar.


Aaliya yang mengatakan bahwa ia memiliki kehebatan dalam berkarya dengan menggunakan media konstruktif block.

Selain mereka, ada juga anak-anak lain yang mengatakan bahwa dirinya hebat saat membuat karya dengan menggunakan barang bekas, membuat karya dengan melipat kertas, membuat bangunan dari permainan konstruktif, dan sebagainya. Lalu kehebatan yang berbeda ini dikolaborasikan dalam bentuk karya bersama. Anak-anak yang memiliki kehebatan berkarya dengan barang-barang bekas, melipat kertas, dan melukis kemudian berkolaborasi membuat karya bersama dalam ukuran yang cukup besar. Karya yang dibuat bertema tentang pertemanan sesuai dengan tema di sekolah.


Jingga dan Auzriel menjadi model lukisan dan tubuh mereka dicetak oleh teman-temannya di atas sebuah kertas berukuran besar.
  

Teman-teman mencetak tubuh Jingga dan Auzriel. Mereka pun menjaga agar tubuh serta pakaian Jingga dan Auzriel tidak terkena coretan spidol.

Anak-anak saling mengungkapkan idenya untuk memperkaya hasil karya bersama. Mereka memberi ide sesuai dengan minatnya dan saling bersinergi hingga di akhir kegiatan berkarya. Setelah karya tuntas, mereka pun merefleksi bersama mengenai perasaannya masing-masing. Dan mereka mengatakan bahwa kegiatan berkarya bersama tentunya sangat menyenangkan, setiap individu memiliki kesempatan untuk berkontribusi dan saling menghargai ide satu dengan yang lainnya.


Hasil akhir karya yang dibuat bersama-sama.

  

Jingga dan Auzriel yang tubuhnya dicetak untuk membuat karya bersama.

Dalam membuat karya lukisan bersama ini, bahan-bahan yang digunakan cukup sederhana, yaitu :
  •  Kertas karton berukuran besar (cukup besar untuk mencetak tubuh anak).
  • 2    Berbagai barang bekas yang dapat dimanfaatkan, misalnya potongan kotak pasta gigi, tutup botol air mineral, berbagai potongan kertas bekas berwarna, potongan bentuk mulut atau mata dari majalah / katalog bekas.
  • 3  Cat untuk mewarnai kulit beserta kuasnya.
  • 4   Gunting dan lem yang cukup kuat.

Bagi anak-anak yang mengungkapkan kehebatan dirinya dalam berkarya konstruktif, guru pun memfasilitasi mereka untuk menuangkan idenya. Mereka pun harus saling berkolaborasi seperti teman-temannya yang berkarya membuat lukisan dan kolase dalam ukuran yang besar. Anak-anak yang merasa memiliki kehebatan saat berkarya dengan konstruktif, juga harus membuat karya bersama dalam ukuran yang cukup besar. Mereka harus berbagi peran dalam mengambil kepingan block dan menyusunnya.

  


Anak-anak saling bekerja sama dan mendiskusikan mengenai gerakan orang yang mereka buat dari permainan konstruktif. Dengan kemampuan yang mereka miliki masing-masing, tiap kelompok anak menghasilkan berbagai bentuk karya block yang unik. Alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan ini dapat dikondisikan dengan ketersediaan mainan yang ada di tiap sekolah. Alternatif alat main yang dapat digunakan adalah :

  •        Block kayu bisa yang berukuran besar atau kecil.
  •        Lego, Gigo, Lassy, dan sebagainya.
  •        Kotak / kardus bekas dalam berbagai ukuran. Misalnya kardus susu, pasta gigi,         biscuit, dan sebagainya.


Di akhir kegiatan bermain, anak-anak pun melakukan pembiasaan bertanggung jawab merapikan kembali permainan yang telah digunakan. Bahkan merapikannya hingga benar-benar tuntas.


Mengembangkan kegiatan bercerita karakter hingga dapat diaplikasikan dalam kegiatan bermain anak-anak di sekolah sangat perlu dilakukan. Sehingga kegiatan bercerita akan semakin bermakna bagi anak-anak terutama anak usia dini. Melakukan kolaborasi dalam bermain dan berkarya membuat cerita Modo yang memiliki kemampuan yang berbeda dengan teman-temannya yang lain menjadi lebih bermakna. Bahwa perbedaan tidak perlu dibuat menjadi sama, berbeda itu indah, dan dapat menciptakan kolaborasi yang apik.


7.9.16

Bohong Kecil vs Kejujuran Kecil

Hubungan pertemanan bagi anak usia 5-6 tahun adalah masalah yang sangat penting. Jika bisa dikatakan, masalah tersebut bisa saja menyangkut masalah 'hidup dan mati'. Memiliki banyak teman seakan-akan membuat anak usia 5-6 tahun serasa hidup selamanya. Sebaliknya jika tidak memiliki teman atau ada teman yang menolak untuk bermain bersama, dunia seakan-akan mau runtuh.

Di kelas Bulan, kelas yang saya ajar tahun lalu, kelompok teman sebaya dengan ketertarikan dan minat yang sama memang banyak bermunculan. Anak-anak membuat kelompok dengan teman-teman yang memiliki minat yang sama. Namun meski dilatarbelakangi minat yang sama, konflik dan masalah pasti terjadi. Masalah yang kerap muncul di dalam kelompok-kelompok pertemanan itu biasanya adalah perbedaan ide permainan yang ingin dibuat, pembagian kelompok yang dirasa kurang adil bagi setiap pribadi, hingga kecemburuan di antara mereka.

Kecemburuan. Terkadang bisa membuat anak-anak melakukan segalanya untuk menarik kembali perhatian teman-temannya. Bahkan, jika harus dilakukan dengan cara berbohong, maka hal tersebut akan dilakukan. Mulai dari bohong-bohong kecil namun bisa jadi akan terus berulang. Sikap egosentris yang masih dominan pada anak-anak usia dini, kemampuan berpikir cerdik yang semakin berkembang, serta daya imajinasi  yang masih banyak memberi pengaruh dapat melatari mengapa anak-anak dapat berbohong.

Ada seorang anak, sebut saja ia Aldi. Ia adalah anak yang cukup cerdas dengan kemampuan memimpin teman-temannya yang terbilang menonjol. Namun seiring berjalannya waktu, teman-teman Aldi mulai banyak yang memilih teman lain untuk diajak bermain bersama. Terkadang, Aldi tidak menjadi pilihan teman yang diajak bergabung dengan anak-anak lain. Aldi tentunya merasa dunianya hampir 'berakhir'. Ia kemudian mencari cara ampuh untuk menarik kembali perhatian teman-temannya. Salah satu caranya adalah dengan mengiming-imingi temannya dengan berbagai macam bentuk hadiah. "Kamu kelompoknya sama aku ya. Besok aku bawain kamu susu coklat 10 botol." Lalu, temannya pun mengikuti keinginan Aldi untuk bergabung. Keesokkan harinya, teman-teman Aldi menagih janji yang akan memberi 10 botol susu coklat. Namun tentu saja Aldi tidak membawanya sesuai dengan yang ia katakan sebelumnya. Maka otomatis teman-teman Aldi mengatakan bahwa dirinya berbohong.

Kisah lainnya adalah kisah tentang Abhi yang sangat imajinatif. Sering kali hal realita yang dialaminya bercampur dengan bayangan imajinasinya. Saat Abhi ingin melibatkan teman-temannya dalam cerita imajinasinya, pikiran teman-temannya tidak semuanya sejalan dengan dirinya. Abhi tetap konsisten dengan cerita imajinasinya, bahkan ia 'keukeuh' mengatakan bahwa hal yang dialaminya adalah nyata. Dan akhirnya, teman-teman lainnya menganggap Abhi berbohong.

Kecemburuan terkadang memicu seseorang membuat cerita yang tidak sesuai fakta, dengan tujuan membuat orang lain terpengaruh. Anak bernama Mala, seringkali berbisik pada temannya, memberi pengaruh agar temannya tidak bermain lagi dengan beberapa anak tertentu dengan berbagai alasan yang terkadang bukan hal yang benar, atau alasan yang dilihat dari persepsi yang berbeda. Saat temannya mengetahui bahwa yang dikatakan Mala adalah hal yang tidak benar, maka Mala pun dianggap berbohong.

Bohong-bohong pada anak memang akan terjadi. Manusia yang cerdas tentu pintar membuat cerita. Namun sebagai guru, saya merasa bertanggung jawab untuk mengembangkan nilai-nilai kejujuran serta nilai kebaikan lainnya agar kebohongan kecil tidak semakin berkembang menjadi kebohongan yang semakin besar dan tentunya tidak menjadi kebiasaan.

Aldi kemudian diajak untuk memperbaiki janjinya. Ia mengubah kebohongan kecilnya menjadi sebuah kejujuran kecil. Ia mengatakan pada teman-temannya, "Aku gak punya susu coklat 10 botol. Tapi kamu mau sekelompok sama aku?" Aldi merasa lebih bangga dengan dirinya dan berkata, "Aku anak jujur."

Penjelasan tentang imajinasi dan realita pun dilakukan pada Abhi. Memiliki imajinasi tinggi tentunya tidak dilarang. Namun tentunya Abhi tidak bisa memaksakan pikiran yang berbeda pada seluruh teman-temannya. Lalu Abhi mengubah cara penyampaian imajinasinya pada teman-temannya. Imajinasi yang awalnya dianggap cerita bohong oleh beberapa teman Abhi berubah menjadi cerita seru yang menyenangkan.

Menyamakan persepsi/maksud tentang penilaian terhadap seseorang kemudian dilakukan bersama Mala. Jika ada suatu hal yang dilihat berbeda, Mala diajak memandang dari sudut pandang berbeda dan mengajak ia untuk belajar melakukan praduga tak bersalah pada tiap perilaku teman.

Kebohongan kecil yang 'bukan masalah besar' dalam dunia pertemanan anak-anak, tetap perlu pendampingan agar tidak terus berkembang menjadi kebohongan besar yang berujung pada tindakan korupsi di masa yang akan datang. Kebiasaan dalam berbohong kecil diubah menjadi kebiasaan dengan kejujuran-kejujuran kecil yang berdampak besar.

16.8.16

Kampanye Diet Kantong Plastik

Bandung sedang dalam proses perbaikan dalam segala hal. Tentu saja hal ini tidak lepas dari turun tangan warganya untuk tetap menjaga Bandung. Terutama menjaga lingkungannya tetap bersih. Tak bisa dipungkiri, saat hujan lebat datang menghampiri Bandung, terkadang masih ada genangan air bahkan banjir di beberapa bagian kota Bandung. Padahal sudah banyak perbaikan saluran air, gorong-gorong, dan banyak sekali dibuat biopori. Namun masalah ini tidak akan pernah tuntas jika warga Bandung masih saja buang sampah sembarangan.

Tahun ajaran lalu, aku kembali mengajak anak-anak untuk turut serta ambil bagian dalam menjaga kota Bandung tercinta. Seperti dalam cerita 'Kota Oncom' dari buku Tunas Integritas kami semua memiliki impian Bandung menjadi kota yang tertib serta nyaman untuk semua. Salah satunya adalah dengan melakukan 'Kampanye Diet Kantong Plastik'. Anak-anak kelas Bulan, diajak untuk membuat kantong belanjanya sendiri dengan menggunakan pakaian bekas. Lalu mereka pun menambah wawasan mereka tentang sampah yang dibuang sembarangan dan dampaknya bagi lingkungan.



Jehan dengan kantong belanja buatannya.

Cara membuat kantong belanja ini mudah sekali. Tanpa perlu dijahit.  Aku mendapatkan idenya dari Pinterest. Bahan-bahan untuk membuatnya pun hanya dari barang bekas (kaos bekas).

Cara membuat kantong belanja :
  • Sediakan kaos bekas dengan ukuran yang cukup besar. Jika memungkinkan, pilih gambar atau motif yang bagus agar kita tidak perlu lagi menghiasnya.
  • Siapkan gunting kain atau gunting yang cukup tajam.
  • Spidol untuk membuat pola garis.
  • Buat pola garis lengkung di bagian atas kaos (di bawah lubang leher). Garis lengkung ini untuk bagian lubang kantong belanja.
  • Buat lagi pola garis lengkung di bagian kanan dan kiri untuk membuang bagian lengan kaos.
  • Buat pola garis lurus dalam jumlah banyak di bagian bawah kaos. Jarak antar garis kira-kira 2 cm dengan panjang pola garis 8 cm.
  • Gunting semua pola garis yang telah dibuat dengan spidol.
  • Bagian bawah kaos akan membentuk rumbai-rumbai setelah digunting. Kemudian bagian atas dan bawah diikat erat hingga dapat menampung barang bawaan.
  • Selesai ;)
Kegiatan tidak hanya sampai di situ. Setiap anak diajak untuk membuat dua kantong belanja kaos. Satu untuk dipakai sendiri dan satu lagi untuk diberikan pada orang lain. Selain memberikan kantong belanja pada orang lain, anak-anak pun 'berkampanye'. Menjelaskan mengenai manfaat mengurangi penggunaan kantong plastik serta mengenalkan tentang 3R (reduce, reuse, recycle),

Pada saat kegiatan di luar kelas, tim guru mengajak anak-anak untuk pergi mengunjungi taman-taman kota. Di sana, anak-anak melakukan GPS (gerakan pungut sampah), membantu Park Ranger membersihkan taman, dan mengkampanyekan penggunaan kantong belanja pada orang-orang yang berada di taman.




Anak-anak saat melakukan GPS di taman.



Membantu Park Ranger.




Kampanye dan membagikan kantong belanja.


Kebersihan, kenyamanan, serta ketertiban kota Bandung adalah tanggung jawab bersama. Penting bagi kita mengajak anak-anak sejak dini turun tangan membantu karena Bandung Kita Tanggung Jawab Kita.

Saat anak-anak melakukan GPS di taman, ada wartawan dari harian Pikiran Rakyat yang datang meliput.

29.6.16

Kukuruyuuuuukkkk.... Mengamati Ayam, Yuk!

Di tema kelas Bulan yang membahas mengenai hewan peternakan, anak-anak melakukan pengamatan detil terhadap ayam. Anak-anak mengamati ayam sebagai salah satu hewan peternakan yang menghasilkan bahan makanan sehari-hari. Sebelum mereka belajar mengenai perjalanan ayam diolah menjadi nugget atau sosis dan telurnya dikonsumsi, anak-anak belajar mengenai ayam sebagai hewan terlebih dahulu.

Kegiatan yang dilakukan adalah melihat dan mengamati ayam secara langsung, memperhatikan gerak-gerik ayam, lalu menggambarkannya kembali dengan detil. Anak-anak menemukan hal baru dari hasil pengamatan langsungnya. Mereka melihat perbedaan tubuh ayam jantan dan betina, menemukan 'jari' kaki ayam di bagian belakang kakinya yang ternyata disebut dengan taji. Selain itu mereka pun belajar mengenai jengger dan pial.




Mengamati ayam dari balik kandang.

Setelah melakukan pengamatan, diskusi pun dilakukan. Hal ini penting untuk melakukan review hal telah diamati oleh setiap anak. Jika hal yang diamati oleh tiap anak berbeda, mereka bisa saling belajar dari teman-teman lainnya. Kemudian proses 'tulis' mengenai ayam wajib dilakukan. Kali ini kelas Bulan diajak untuk menggambarkan kembali ayam secara detil. Hasil gambar semua anak kemudian dikolaborasikan untuk dijadikan display kelas peternakan ayam. Guru hanya membantu menggunting gambar dan menempelkannya di papan display.


Display peternakan ayam dari kumpulan gambar-gambar ayam.

Tahun ajaran sebelumnya, di kelas aku mengajak anak-anak membuat kolase ayam setelah menonton film mengenai peternakan ayam serta perbedaan ayam jantan dan ayam betina.


Kolase ayam.

Guru menyediakan pola berbentuk badan ayam yang kemudian digunting oleh anak-anak, ditambahkan detil seperti jengger, pial, bulu-bulu, ekor, paruh, dan kaki dengan menggunakan bahan-bahan yang disediakan. Kertas yang digunakan adalah kertas coklat dari amplop bekas. Bahan-bahan lain yang disediakan untuk detil bagian ayam pun dibuat dari beberapa bahan sisa. Karya cantik tidak harus melulu menggunakan bahan-bahan baru, manfaatkan bahan bekas juga mampu menciptakan karya anak yang unik dan menarik. Jangan lupa, lakukan pengamatan detil terlebih dulu sebelum berkarya dengan detil.

Selamat melakukan pengamatan dan mengeksplorasi karya ;)

14.4.16

Sebuah Janji Untuk Mandiri

Di sebuah negeri, ada seorang anak bernama Maheta. Orangtuanya memberi nama Maheta dengan harapan ia akan menjadi anak yang mandiri, hebat, dan bertanggung jawab. Dan Maheta pun menjadi anak seperti yang didambakan orangtuanya. Hingga suatu saat, Maheta mulai mengenal video games. Maheta asyik dengan permainan barunya dan mulai melupakan segalanya. Lupa makan makanan sehat, lupa mandi, lupa mengurus dirinya sendiri. Segalanya ia delegasikan pada robot ajaib yang bisa membantunya melakukan semua hal, bahkan mengurus kebutuhan pribadinya.

....


Jadi, sebenarnya bagaimana seharusnya Maheta berperilaku?
Anak-anak Kelas Bulan TK GagasCeria sepakat bahwa hal yang dilakukan Maheta kini adalah tidak baik. Mereka kemudian mendiskusikan hal-hal yang seharusnya Maheta lakukan. Hal itu kemudian dituangkan dalam karya 'Janji Maheta'.

Inilah janji Maheta :
(Maheta dibuat dengan mencetak badan Rinjani ^^)




Dan, inilah Maheta dan semua janjinya...



9.9.15

Hamil dan Segala Keseruannya

Sebelumnya, aku sudah menulis tentang Merencanakan Kehamilan mulai dari memilih dokter subspesialis infertilitas, penjelasan dokter mengenai proses kehamilan, serta buku yang kubaca untuk mengetahui lebih dalam mengenai sistem reproduksi dan hal yang menghambat kehamilan.

Setelah dinyatakan hamil melalui tespack, sebaiknya pasangan suami istri segera memeriksakannya ke dokter kandungan untuk mengetahui kesehatan janin melalui cek USG. Sebelum memeriksakan kehamilan, sebaiknya istri (dibantu oleh suami) langsung memilih dan memutuskan untuk datang ke dokter siapa. Cari referensi dokter dari teman, saudara, atau berdasarkan review serta pengalaman orang-orang yang bisa didapatkan melalui internet.

Sebaiknya istri memilih dokter yang sangat pro ASI eksklusif, sabar menanti bukaan lahir yang tiap orang berbeda-beda waktunya, sehingga dokter tidak cepat langsung memutuskan untuk operasi caesar. Selain itu, istri juga harus mengetahui dokter pilihannya praktek di klinik dan rumah sakit mana saja, apakah rumah sakit dan klinik tersebut menerima asuransi yang kita miliki atau jika tidak dicover asuransi biayanya tetap terjangkau (realistis). Pasangan suami istri sebaiknya juga sudah mulai 'berbelanja' rumah sakit untuk persalinan nanti sejak awal kehamilan, sehingga ketika mendekati hari persalinan tidak lagi disibukkan dengan memikirkan tempat persalinan. Pasangan suami istri juga sebaiknya menyediakan dana khusus untuk segala bentuk pemeriksaan dokter, laboratorium, hingga persalinan. Jika memungkinkan disimpan di dalam rekening yang terpisah agar tidak tercampur dengan dana kebutuhan lainnya.

Tips-tips yang kusebutkan itu adalah berdasarkan pengalamanku yang semuanya nyaris tidak aku lakukan sejak awal kehamilan. Setelah melakukan program hamil dengan berkonsultasi pada dokter subspesialis, aku tidak mencari referensi dokter spesialis lain untuk pemeriksaan lanjut setelah aku dinyatakan positif hamil oleh tespack. Aku melanjutkan pemeriksaan dengan Dr. Tita Husnitawati, SpOG yang bertarif lebih mahal karena beliau adalah dokter subspesialis di RSIA Hermina Pasteur. Dr. Tita juga tidak praktek di klinik lain, hanya di RS. Melinda, dan RS. Hasan Sadikin Bandung. Saat melakukan pemeriksaan bulanan pun, aku dan suami mengeluarkan dana pribadi (tidak dicover asuransi) sehingga pengeluaran bulanan bertambah cukup besar, sekitar Rp. 400rb - Rp. 800rb sekali periksa dan resep vitamin. 

Pada tanggal 20 Januari 2015 pagi, tespackku menunjukkan hasil positif. Kemudian pada tanggal 24 Januari 2015 aku mengunjungi dokter untuk melakukan USG.

Hasil USG pertama, usia kandungan 5 minggu.

2 minggu kemudian cek USG lagi untuk melihat detak jantung janin.
USG usia kandungan 7 minggu.

Pada trimester pertama dan kedua, ibu hamil sebaiknya memeriksakan kandungan sebulan sekali untuk mengetahui perkembangan serta kesehatan janin. Sebaiknya, pada pengalaman pertama hamil dan di awal-awal masa kehamilan, seorang ibu hamil memeriksakan kehamilannya ke dokter kandungan untuk memastikan sehat dan tidak ada kelainan. Jika semua sudah dinyatakan sehat dan kehamilan tidak memiliki kelainan, jika ingin berpindah pemeriksaan ke bidan dan memutuskan untuk melakukan persalinan dengan bidan bisa dilakukan. Namun biasanya pemeriksaan dengan bidan tidak bisa dilakukan cek USG. Pada trimester awal, ketika kandungan masih belum berukuran besar, ibu hamil sebaiknya melakukan serangkaian tes laboratorium. Hal ini dilakukan untuk mencegah adanya berbagai gangguan kehamilan. 

Pada usia kandungan mulai 12 minggu (3 bulan), janin mulai terlihat membentuk kepala, badan, tangan dan kaki. Gerakan janin sudah dapat terlihat melalui pemeriksaan USG dan seluruh tubuhnya terlihat karena masih berukuran kecil. Namun gerakan janin di dalam rahim ibu belum terasa. Saat aku dan suami melihat untuk pertama kalinya janin bergerak, kami berdua takjub. Ada kehidupan di dalam tubuhku!

USG usia kandungan 13 minggu.

Memasuki bulan ke 4, janin sudah mulai bisa terlihat jenis kelaminnya. Tapi ini tergantung dengan posisi janin ketika dilakukan pemeriksaan USG. Pada bulan ke 4 dan 5, ibu hamil diharuskan untuk melakukan suntik tetanus.

USG usia kandungan 19 minggu. Mulai terlihat jenis kelamin janin.

Pada bulan kelima kehamilan, aku mulai menceritakan riwayat kesehatan keluarga dan penyakit-penyakit yang diturunkan dari keluarga besar. Hal ini penting untuk dokter ketahui untuk membaca resiko kehamilan serta menentukan tes laboratorium yang diperlukan oleh setiap ibu hamil. Maka pada bulan kelima ini, aku melakukan serangkaian tes darah dan urine untuk pemeriksaan kesehatan lebih lanjut. 

Sebelum melakukan tes, aku melakukan survey harga di beberapa laboratorium di Bandung. Pertama, aku menanyakan harga semua tes yang harus aku lakukan di laboratorium RSIA Hermina Pasteur, total semua tes sebesar Rp. 820rb. Lalu aku menelepon beberapa laboratorium di Bandung untuk membuat perbandingan harga. Laboratorium yang kutelepon di antaranya adalah Prodia, Pramitha, dan laboratorium RS. ST. Borromeus. Dari semua data harga yang kudapat, akhirnya aku memutuskan untuk melakukan tes di laboratorium RS. ST. Borromeus dengan total harga yang harus kubayar sebesar Rp. 586rb. Untuk detil pemeriksaan, aku tidak bisa menjelaskannya karena kurang paham.

Jika pemeriksaan kehamilan yang dilakukan setiap bulan tidak menjadi tanggungan asuransi, perlu bagi ibu hamil (dan juga suami) untuk melakukan banyak survey harga dokter, rumah sakit atau klinik tempat periksa bulanan, serta apotek tempat menebus vitamin kehamilan. Hal ini penting dilakukan untuk penghematan biaya. Saat aku melakukan pemeriksaan di RSIA Hermina Pasteur, pada bulan kelima, aku mulai mencoba menebus obat di apotek luar dan ternyata aku mendapatkan harga obat yang lebih murah dengan resep yang sama.

Pada bulan keenam, aku baru mulai mendatangi beberapa rumah sakit bersalin untuk melakukan survey tempat persalinan secara langsung. Sebenarnya sejak bulan keempat, aku sudah mencari informasi biaya melalui internet dan juga menelepon beberapa tempat bersalin. Pada bulan keenam pula, aku memastikan pada dokter tentang kesehatan janin serta kemungkinan untuk melakukan persalinan secara normal tanpa masalah kehamilan. Jika semua telah dinyatakan sehat, aku bermaksud untuk melakukan persalinan dengan bidan. Pindah dokter periksa, pilihan tempat bersalin, serta ingin bersalin dengan bantuan bidan adalah merupakan hak ibu hamil sebagai pasien. Jadi sebenarnya tidak masalah seorang ibu hamil berpindah-pindah tempat periksa selama buku catatan kesehatannya lengkap serta bisa menceritakan riwayat kehamilannya. Meskipun itu merupakan hak pasien, sebaiknya memang ibu hamil dapat ditangani oleh dokter yang sama dari awal kehamilan hingga waktunya persalinan tiba. Karena itu, pemilihan dokter yang sepaket dengan harga, serta tempat persalinan yang cocok, perlu didapatkan di awal-awal masa kehamilan. Atau bahkan sejak mulai merencanakan kehamilan supaya lebih tenang dalam menjalankan segala prosesnya. 

Pada kehamilan bulan ketujuh, atau memasuki usia 28 minggu, ibu hamil dengan kehamilan yang sehat (plasenta normal, tidak ada kontraksi awal, tidak pendarahan dsb), mulai dapat mengikuti program senam hamil. Namun aku baru mengikuti senam hamil pada usia kandungan pertengahan 8 bulan karena pada usia kandungan 7 bulan, bertepatan dengan bulan Ramadhan dan selama itu aku dapat melakukan ibadah puasa. Pada bulan ketujuh ini pemeriksaan ibu hamil mulai dilakukan setiap 2 minggu sekali. 

Pemilihan tempat senam hamil juga perlu dipertimbangkan. Carilah tempat senam yang bukan hanya sekedar senam. Tenaga medis di tempat senam harus dapat menjelaskan mengenai fungsi senam hamil, manfaatnya, serta dapat memberikan aura positif pada setiap ibu hamil menjelang persalinannya. Pada bulan ketujuh kehamilan ini, aku mulai pindah dokter untuk melakukan pemeriksaan rutin. Aku memilih Dr. Tina Dewi, SpOG yang praktek di RSB Emma Poeradiredja di jalan Sumatera Bandung. Aku memilih pindah, karena bermaksud untuk melahirkan di RSB Emma Poeradiredja. Biaya pemeriksaan dokter dan vitamin di RSB. Emma Poeradiredja sangat jauh lebih murah dibandingkan dengan RSIA Hermina, meski resep vitamin yang diberikan sama. Selama beberapa kali periksa di sana, paling mahal aku hanya mengeluarkan biaya Rp. 200rb saja. Tapi biaya itu tergantung dengan resep obat/vitamin yang diberikan oleh dokter. Tarif dokter spesialis saja di RSB. Emma Poeradiredja hanya Rp. 125rb.

Ruang senam di K3 Borromeus.


Untuk kegiatan senam, aku memilih untuk melakukan senam hamil di Klinik Kesehatan Keluarga (K3) RS. ST. Borromeus Bandung. Selain melakukan senam di sana ditanggung asuransi yang aku punya, kegiatan senam hamil di sana tidak hanya sekedar senam. Instruktur senam di sana adalah para perawat dan bidan yang sangat berpengalaman. Mereka menjelaskan fungsi setiap gerakan senam secara rinci, mengajarkan cara mengejan untuk persalinan pada ibu hamil yang usia kandungannya sudah 36 minggu ke atas. Selain itu, selesai kegiatan senam, bidan di RS. ST. Borromeus akan memberikan materi tentang kesehatan kandungan, cara memijat bayi, hypnobirthing serta manajemen laktasi sebagai pengetahuan bagi ibu hamil. Jika tidak ditanggung asuransi, biaya untuk kegiatan senam dan materi hanya Rp. 45rb, setiap ibu hamil juga akan mendapatkan seporsi bubur kacang hijau hangat dengan roti serta mendapatkan souvenir/produk yang berguna untuk bayinya nanti.

Bubur kacang hijau dan produk yang diberikan cuma-cuma selesai senam.

Latihan mengejan saat program senam hamil bagi ibu hamil usia kandungan 36 minggu ke atas.


Salah satu kegiatan senam hamil dengan menggunakan bola untuk ibu hamil usia kandungan 36 minggu ke atas.

Menjelang waktu persalinan yang semakin dekat, aku yang awalnya memutuskan untuk melakukan persalinan di RSB. Emma Poeradiredja mulai bimbang. Selama mengikuti program senam hamil di RS. ST. Borromeus, aku merasakan banyakmendapatkan ilmu sebagai calon ibu baru. Setelah melakukan diskusi dengan suami dan keluarga, aku mulai memutuskan untuk melakukan persalinan di Borromeus. Maka aku mulai pindah (lagi) tempat pemeriksaan rutin ke RS. ST. Borromeus dan survey tempat serta harga yang lebih detil untuk paket persalinan setiap kelas rawat inapnya. Semua tenaga medis di RS. ST. Borromeus memastikan bahwa mereka akan melakukan IMD (inisiasi menyusu dini) pada setiap bayi yang baru lahir, dan sangat mendukung program ASI eksklusif.


Ruang rawat inap RS. ST. Borromeus kelas 2 yang terdiri dari 2 bed, 1 kursi biasa, dan 1 kursi santai. Semua kelas rawat di Borromeus dipastikan rawat gabung dengan bayi jika tidak ada masalah kesehatan.

Aku sempat berkeliling ruangan semua kelas rawat inap di RS. ST. Borromeus namun untuk harga yang terjangkau dan kemungkinan mendapatkan tanggungan asuransi, aku memilih untuk mengambil kelas 3 atau kelas 2 saat bersalin nanti. RS. ST. Borromeus juga menyediakan kamar rawat tipe Penthouse dan Royal yang menyerupai apartemen. Kamar tersebut memiliki fasilitas kamar untuk pasien dan kamar untuk keluarga pasien, kamar mandi dengan bathtub, ruang makan, dapur dengan microwave serta kulkas, AC dan juga televisi. Harganya tentu disesuaikan dengan fasilitas yang disediakan.

Setelah melakukan pemeriksaan rutin yang berpindah-pindah, melakukan cukup banyak survey, dan belanja rumah sakit untuk persiapan bersalin. Aku memutuskan untuk melakukan persalinan di RS. ST. Borromeus Bandung dengan bantuan bidan. Ada beberapa hasil survey harga persalinan dan rawat inap di Bandung yang bisa dijadikan sebagai acuan untuk melakukan persalinan.

RSB. Emma Poeradiredja :
Fasilitas kamar serta tarif secara lengkap bisa dilihat di web RSB. Emma Poeradiredja  http://www.emmapoeradiredja.com/

Tarif bersalin RSB. Emma Poeradiredja.

RSB. Jasmine :



Fasilitas kamar rawat inap RSB. Jasmine yang homy.

Tarif persalinan di RSB. Jasmine

RSIA. Hermina Pasteur :
Fasilitas dan pelayanan bisa dilihat di web Hermina  http://herminahospitalgroup.com/home/cabang/pasteur
Perkiraan tarif persalinan di Hermina setiap tahunnya mengalami peningkatan sebesar Rp. 1 juta.


Pertimbangan lain dalam memilih tempat persalinan adalah jarak antara tempat tinggal dan rumah sakit. Pilih tempat bersalin yang mudah dijangkau dan perkirakan kondisi lalu lintas di setiap waktunya (pagi, siang, sore, malam, dan dini hari). Ibu hamil harus segera menuju rumah sakit jika mengalami keluar air ketuban, keluar darah segar, keluar darah berlendir disertai rasa mulas hilang timbul yang cukup kerap, gerakan janin kurang atau bahkan tidak bergerak, perut terasa kencang dan mulas (sakit). Kondisi-kondisi tersebut benar-benar harus segera mungkin ditangani oleh tenaga medis.

Saat mendekati waktu persalinan, ibu hamil harus mempersiapkan barang-barang keperluan ibu dan bayi. Sediakan sebuah tas untuk keperluan ibu dan sebuah tas untuk keperluan bayi. Biasanya, tenaga medis tempat kita akan melakukan persalinan, akan memberikan daftar barang yang perlu dibawa. Di RS. ST. Borromeus perlengkapan yang perlu dibawa oleh ibu yang akan bersalin adalah :
1. Baju ibu (kancing depan) dan kain kurang lebih 4 potong dengan perlengkapannya (pakaian dalam).
2. Perlengkapan mandi (handuk, sabun, sikat gigi dsb).
3. Baju bayi lengkap hanya untuk pulang (popok, bedong 2 buah).
4. Fotokopi KTP ibu dan suami.

Selain mempersiapkan pilihan tempat untuk bersalin, ibu hamil juga perlu berbelanja untuk kebutuhan bayi di awal kelahirannya dan juga kebutuhan ibu pasca melahirkan. 
Kira-kira yang perlu disiapkan untuk bayi adalah :
1. Pakaian bayi --- beli ukuran 3 bulan, sebaiknya bukan yang newborn, lalu dicuci dengan deterjen khusus bayi.
2. Kaos kaki, kaos tangan, topi/kupluk, jaket bayi --- cuci dengan deterjen bayi.
3. Selimut, handuk besar dan kecil, waslap.
4. Diapers newborn/popok kain.  Tissue basah untuk bayi.
5. Termometer digital.
6. Gunting kuku bayi, sisir bayi, sikat gusi (bisa pakai kain kasa).
7. Kapas bulat dalam wadah tertutup.
8. Kosmetik bayi (baby cream, baby oil, lotion, minyak telon, balsem bayi, sampo dan sabun cair).
9. Kasur bayi, bantal, dan guling.
10. Gendongan samping, tas bayi berukuran besar.

Kebutuhan ibu :
1. Pembalut nifas.
2. Bra menyusui dan breastpad (bisa yang washable atau sekali pakai).
3. Breastpump, cooler bag lengkap dengan ice gel dan botol kaca 100ml, warmer.
4. Apron menyusui.


Selamat menikmati kehamilan dan mempersiapkan persalinan...
Semoga segalanya diberikan kelancaran ;)