Akhir bulan Maret lalu, aku mengunjungi Jakarta. Kota yang hanya akan aku kunjungi jika terpaksa. Kali ini aku liburan di Jakarta saat long weekend. Tempat wisata semacam tempat permainan bukan menjadi minatku dan aku menerima ajakan untuk jalan-jalan menyusuri museum.Seperti pepatah entah siapa yang mengatakan bahwa bangsa yang maju adalah bangsa yang mencintai sejarahnya, aku mencoba belajar lagi tentang sejarah bangsaku sendiri yang jelas-jelas banyak yang tidak aku ketahui.
Museum Gajah atau Museum Nasional adalah tujuanku. Memang pengetahuanku yang kurang. Aku sempat berpikir museum itu isinya hanya gajah karena namanya Museum Gajah.
Kami bertiga, aku, adikku dan saudaraku yang tinggal di Jakarta, menyusuri semua bagian museum sedari pagi hingga menjelang waktu makan siang. Jika kita menyusuri semua bagian museum, kita membutuhkan waktu kira-kira 3 hingga 4 jam. Kini, dengan adanya gedung baru, penataan museum sudah terlihat semakin modern dan nyaman untuk berkeliling berlama-lama. Di museum ini, kita bisa belajar mengenai sejarah kehidupan bangsa Indonesia mulai dari kehidupan sosial, transportasi, tempat tinggal, pakaian dan perhiasan serta melihat berbagai patung dan arca para raja di jamannya.
Tempat tidur Dewi Sri
Foto di bagian museum gedung lama.
Salah satu sudut yang aku suka di museum ini adalah sudut patung dan arca. Ada aura mistis di sana. Kamera hp ku sempat mati tidak berfungsi hingga hp langsung mati tanpa sebab ketika aku berniat mengabadikannya.
Fotografer : Ananda Dianti
Fotografer : Ananda Dianti
Gedung museum yang baru terdiri dari 4 lantai dengan cerita sejarah yang berbeda di setiap lantainya. Salah satunya adalah sejarah mengenai transportasi di Indonesia. Aku sempat takjub, ternyata ada di suatu daerah yang memiliki 'alat' transportasi yang aku sebut dengan 'ojeg gendong'.
Ojeg gendong
Fotografer Ananda Dianti
Tidak semua bagian dari museum yang bisa diabadikan. Pada bagian cerita mengenai sejarah perhiasan emas, pengunjung museum dilarang keras mengambil gambarnya. Tapi, aku menemukan sudut yang bagus. Jendela. Dari sana, aku bisa melihat kota Jakarta dari atas. Melihat jalanan yang tidak seramai hari biasanya.
Jalanan Jakarta pukul 11 siang dari lantai 3 museum
Aku dan adikku jadi siluet di jendela museum
Fotografer : Ananda Dianti
Dari kunjunganku ke (hanya) satu museum di Jakarta, memunculkan ide untuk berkunjung lagi ke berbagai museum di tiap tempat yang (akan) aku kunjungi. Tujuan pertama adalah 5 museum di Bandung. Karena, 'Bangsa yang maju adalah bangsa yang mencintai sejarahnya.'