foto2 ini aku ambil tahun 2005, berdua dengan echa, aku jalan kaki di seputar purnawarman, merdeka, riau dan dago.
awalnya aku hunting foto2 untuk mengikuti lomba foto yang bertema "Kemiskinan Perkotaan" yang diadakan oleh mahasiswa teknik planologi ITB, tapi setelah terus melihat foto2 ini, aku semakin menyadari, betapa beruntungnya aku. foto2 ini pada akhirnya tidak hanya menjadi benda yang aku ikut sertakan lomba, tapi menjadi bahan perenungan yang dalam ^_^ subhanallah...
pikiran yang terlintas di kepalaku pertama kali saat melihat nenek ini, "kemana anak-anaknya?"
aku mendengar si nenek terus menggumamkan hamdalah ketika gelas plastiknya dimasuki koin atau gemerisik uang kertas. si nenek tidak pernah luput dari rasa syukur dengan keadaannya, bagaimana dengan aku?
mereka sekeluarga atau pura-pura sekeluarga... menurutku tidak penting, yang jelas mereka ada di jalanan memakan satu nasi bungkus bersama-sama dengan lauk pauk ala kadarnya. sedangkan orang-orang yang lewat dengan kantong belanjaan, bahkan aku terkadang melihat mereka seakan-akan mereka adalah penipu yang berpura-pura miskin.
tapi jelas, aku lebih beruntung dibandingkan mereka. aku tidak perlu berpura-pura kalau ternyata memang mereka hanya berpura-pura.
anak ini tidak sendiri, dia bekerja dengan kakak sepupunya yang menyetel musik untuk mengiringinya menari. menurut kakak sepupunya, dia tetap sekolah di pagi hari. mereka tinggal di daerah sukajadi tapi harus berjalan kaki ke dago untuk mengamen.
sekarang, yang menjadi pertanyaanku, "Kemana orangtuanya?"
sebenarnya aku sempat mau mengambil gambar seorang ibu dengan batita di pangkuannya yang tengah menghitung uang koin hasil mengemisnya, anak-anak yang mengamen dengan menggunakan gitar kecil - hmmm apa namanya? - dan juga kecrekan tutup botol tapi mereka menolak walaupun aku menawarkan bayaran. mereka menolak dengan alasan takut foto-fotonya tampil di koran! mereka terus mengamatiku dengan tatapan curiga, mungkin mereka takut aku akan mencuri gambar mereka, tapi tentu saja tidak aku lakukan... aku mengerti
semoga semuanya bisa menjadikan aku menjadi orang yang lebih bersyukur, mengingatkan aku selalu, ketika aku merasa menderita aku harus selalu melihat ke bawah dan tidak pernah merasa menjadi orang yang paling menderita sedunia...
melihatlah ke atas agar termotivasi melakukan segala hal yang terbaik dan menunduklah untuk dapat selalu bersyukur ^_^
7 comments:
Keren mba kika...^^
Bersyukur...
Itu yang terkadang sering kita lupakan...
Bahkan sangat manusiawi,ketika kita terus meminta yang lebih dan lebih...
Tapi...
Hey.!
Lihat di sekitar anda...
Masih banyak yang lebih kurang beruntung dari anda...^^
yah betul sekali... mudah2an kita semua jangan pernah merasa paling menderita sedunia waktu ditimpa musibah... amin! ^_^
nice post, mbak !
*yang terlintas di benak saya ketika membaca mungkin dimata tuhan saya lebih miskin ketimbang nenek itu!! entahlah*
hahay... thanks a lot ;) yaya... mataku benar2 terbuka saat itu & mulai dr situ aku berusaha untuk selalu bersyukur & mengurangi keluhan walau sulit ;)
setahun setelah foto itu diambil, aku masih melihat si nenek di tempat yang sama
hm, makasih ya ;D aku promosi aja sama temen2 kl aku baru memulai blog ini... sbnrnya udah cukup lama tp dl masih ragu & sering menghapus posting ;p
sekarang mulai lg & selalu minta pendapat temen2 untuk baca & komentar.. mulai cari teman dgn cara blog walking & meninggalkan jejak ;)
makasih banyak apresiasinya, semakin bikin aku semangat... ;)
Assalamu alaikum..
Nice post mbak..^^
fi like this..
Awesome....
Read this story will make us be more grateful in whatever things that God gives for us...Happiness, sadness....Everything that u have is nothing for Him....
Thanks for sharing the story with me...
...Two thumbs up for u...
S.H.M.U.C
Post a Comment