26.12.11

Ketika Alam Mulai Bertindak

Musim penghujan kali ini tidak lagi dapat diterka seperti dulu. Waktu aku kecil, aku yakin musim penghujan hanya akan datang jika bulan di kalender sudah menunjukkan akhiran 'ber'. Tapi sekarang, rasanya setiap saat dan setiap waktu hujan selalu datang dan banjir selalu menghantui di banyak kota. Hujannya pasti tidak akan pernah jadi masalah. Seharusnya begitu. Karena alam bertindak sebagaimana mestinya. Manusia yang menumpang hidup seharusnya yang tahu diri. Alam tidak akan rusak jika tidak ada manusia yang merusaknya. Begitu menurutku.

Semakin padatnya jumlah penduduk di suatu tempat, belum diimbangi dengan kesadaran tiap individunya untuk menjaga alam dan lingkungan yang ditumpanginya. Banyak sekali faktor yang menyebabkan manusia bertindak semena-mena pada alam, dan semua faktor yang ada kemudian saling berhubungan membentuk lingkaran setan yang sulit diputus. Pada akhirnya, alam yang dikorbankan karena alam tidak bisa bicara.

Alam tidak bisa bicara, tapi alam mampu bertindak. Ketika manusia mulai menghalalkan menebang pohon sesuka hati, longsor. Ketika manusia menganggap selokan adalah tempat sampah, banjir. Itu hanya sebagian kecil.

Miris rasanya jika melihat ada manusia-manusia berseragam sekolah maupun kantor instansi tertentu yang naik kendaraan umum dan tanpa merasa bersalah secara spontan membuang sampah bekas makanannya ke jalanan. Jangankan ke jalanan, ke bawah kolong bangku angkot pun menurutku tidak pantas. Itu bukan tempatnya.

Pemahaman manusia-manusia penumpang alam mengenai fungsi selokan pun rasanya belum terlalu baik. Banyak sekali pembangunan perumahan namun kurang memperhatikan selokannya. Seringkali selokan ditutup untuk membuat penghubung antara rumah dan jalanan. Perbaikan jalan belum diimbangi dengan pembuatan selokan yang layak, sehingga dapat dipastikan jalanan akan mudah kembali rusak karena terkikis air hujan yang meluap dari selokan mini yang juga tersumbat sampah.

Hampir 2 bulan yang lalu, ada perbaikan jalan di lingkungan tempat tinggalku. Namun sama seperti yang lainnya, selokan bukan menjadi target perbaikan juga. Akhirnya, inilah yang terjadi...

Jalan bagian kiri terlihat macet karena sistem buka-tutup. Jalan bagian kanan baru selesai dicor dan belum bisa dilalui kendaraan. Selokan di bagian paling kanan sudah benar-benar tidak jelas penampakannya. Tertutup batu-batu sisa renovasi jalan dan juga sampah yang bertebaran.

Selokan mini dengan taburan sampah plastik diatasnya.

Bisa menebak ini apa? 
Ini adalah selokan yang semakin menciut di ujungnya. Sampah yang mengalir kemudian tersangkut dan menumpuk.

Lagi-lagi, masih dengan sampah yang meluap.

Foto-foto ini aku ambil sore hari sekitar pukul 5 setelah hujan reda. Hujannya cukup deras dan aku tidak menyangka, ternyata ada daerah yang lebih ekstrim. Jalanan berubah menjadi aliran sungai yang sangat deras. Aku mendapat peringatan dari teman-teman yang mengirimkan gambar situasi banjir tak jauh dari tempat tinggalku dan jalanan yang biasa aku lalui.

Banjir di jalan dekat dengan rumahku, jalan Cihanjuang. Di bagian yang lebih rendah. Aliran airnya sangat deras dan bisa dipastikan sangat berbahaya. Kendaraan tidak mungkin bisa lewat.

Banjir besar di jalan Raya Barat Cimahi, sebelum masuk ke jalan Cihanjuang menuju rumahku.

Warga perumahan di tempat tinggalku, pada akhir pekan kemudian melakukan kerja bakti memperbaiki saluran di depan komplek. Kondisinya kini lebih baik, aliran banjir tidak sederas sebelumnya namun aliran sampah masih datang dari daerah atas. Sehingga selalu menyisakan sampah tiap kali hujan mereda.

Sebagai manusia yang hanya menumpang, ayo kita jaga alam ini. Mulai dari lingkungan terdekat dengan tidak membuang sampah sembarangan. Mengurangi pembuangan sampah plastik. Menanam pohon di hutan untuk penghijauan jika memungkinkan. Melakukan kerja bakti perbaikan saluran pembuangan air / selokan. Lakukan lebih banyak lagi untuk lingkungan, mulai dari diri. Ketika alam mulai bertindak atas perilaku manusia, ketika itu pula akan terlihat kualitas manusia yang menumpang.








24.12.11

Panen Wortel

Para ksatria suka makan sayur, kerena membuat tubuh menjadi sehat dan kuat. Salah satu sayuran yang disukai oleh para ksatria adalah wortel. Mereka melakukan panen wortel sebelum memakannya.


Sebelum 'panen', banyak persiapan yang dilakukan Ksatria Super Sayur. 

  • Mereka mendengarkan cerita tentang wortel
  • Melihat bentuk wortel 
  • Membuat daun wortel dengan merobek kertas hijau
  • Menggambarkan daging wortel lalu menggabungkannya dengan daun wortel
  • Mencat plastik dengan cat berwarna coklat
Mendengar cerita wortel dan merobek kertas hijau

Menggambar daging wortel dan menggabungkannya dengan daun. Mencat plastik dengan warna coklat untuk tanah kebun wortel.

Dan, akhirnya semua ksatria berhasil panen wortelnya!




Selamat makan wortel!






15.12.11

Kerajaan Megawarna

Alkisah, ada sebuah kerajaan yang begitu makmur bernama Kerajaan Megawarna. Kerajaan itu memiliki istana yang sangat berwarna-warni. Namun pada suatu pagi, ketika Pangeran dan Puteri kerajaan sedang berkeliling istana, mereka kaget. Istananya dan juga seluruh negeri berubah menjadi abu-abu, tidak lagi berwarna. Kerajaan Megawarna berubah menjadi Kerajaan Abu-Abu.


Pangeran dan Puteri kerajaan meminta bantuan seorang penyihir baik hati bernama Kakek Belgeduel untuk mengembalikan warna-warna indah pada Kerajaan Megawarna. Kakek Belgeduel kemudian juga mengajak kerjasama para ksatria agar pekerjaannya lebih cepat dan bisa berhasil mengembalikan warna-warni Kerajaan Megawarna.


Para ksatria mulai belajar mengenai warna dan membuat rancangan istana baru yang berwarna-warni.

Istana ksatria Naila


Istana ksatria Rafirao


Istana ksatria Alina

Pangeran dan Puteri berjanji, jika Kakek Bergeduel dan para ksatria berhasil mengembalikan warna-warni Kerajaan Megawarna, maka di istana akan diadakan perayaan. Karena itu para ksatria pun berlatih untuk menari, bernyanyi serta bermain angklung untuk bersiap-siap menghadiri perayaan Kerajaan Megawarna.

Setelah Kakek Belgeduel dan para ksatria berhasil mengembalikan warna-warni Kerajaan Megawarna, maka mereka semua menghadiri perayaan.



SELAMAT Kakek Belgeduel dan para ksatria! Kalian semua berhasil mengembalikan warna-warni di Kerajaan Megawarna. Pangeran dan Puteri sangat bahagia!

# Cerita adalah alur tema Kerajaan Megawarna yang terinspirasi dari buku 'Belgeduel si Cemerlang'. Alur tema sekaligus dipakai sebagai alur cerita kegiatan assembly.

Skenario : Kika
Pembagian peran & latihan : Kika
Kostum : Nisa & Elly
Musik, penata suara, video : Kika
MC : Nisa
Belakang panggung : Elly dan guru kelas Air + Angin
Video yang diunggah : dokumentasi pribadi ayah Kochi


11.12.11

Petualangan Bertemu Alien

Ada -seekor, seorang, sebuah atau apapun sebutannya- alien yang datang ke bumi dengan mengendarai UFOnya. Namun ketika ia berjalan-jalan, alien itu terpisah dan kehilangan UFOnya. Ia sedih dan meminta bantuan detektif untuk mencarikan UFOnya.

Detektif beraksi mencari UFO yang hilang.

Detektif Kayla dan Atha mencari petunjuk jalan melalui peta.

Detektif Tiara serius mengamati peta besar. Takut nyasar.

Detektif Dhisa, Yasmin dan Naila, bekerjasama, diskusi agar misi berhasil.

Karena kerja keras para detektif akhirnya usaha mereka membuahkan hasil. UFO yang hilang berhasil ditemukan dan dikembalikan pada alien. Alien begitu senang dan ia mengundang para detektif untuk datang mengunjungi planet tempat tinggal mereka.

Detektif kemudian merancang roket untuk pergi ke planet tempat tinggal alien.

Roket rancangan detektif Rafirao dan Aiyla

Akhirnya, para detektif pergi memenuhi undangan alien untuk datang ke planet tempat tinggal alien. Ternyata di sana, detektif bertemu dengan teman-teman alien yang memiliki bermacam-macam bentuk dan warna. Mereka sangat menarik dan baik.

 Alien karya Rafirao dan Abiel

Alien karya Kochi dan Naila

Alien karya Meira dan Alina

Alien karya Syaniq dan Atha

Detektif dan alien kemudian berpetualang berkeliling dari planet satu ke planet lainnya dengan mengendarai roket. 

Karya Alina

Karya Rafirao

Karya Naila

# Karya ini dibuat pada tema "Catatan Harian Detektif Teka-Teki Luar Angkasa."
  • Karya roket dibuat secara terpimpin dengan melipat kertas. Untuk detil bagiannya, semua anak-anak boleh memilih bahannya sendiri. Bahan-bahan yang tersedia adalah payet, benang, pita, kertas krep, potongan piring kertas bekas dan sisa-sisa kertas berwarna.
  • Karya alien dibuat dengan cara menggambar. Semua anak boleh memilih bentuk kepala yang sudah ada, kemudian mereka melanjutkan membuat badan aliennya. Sebelumnya mereka sudah membaca buku, menonton film dan slide foto serta bermain kartu alien untuk membuka wawasannya mengenai bentuk alien.
  • Kertas alas (luar angkasa) dibuat dengan membuat pola/motif menggunakan crayon. Motif berasal dari kertas bertekstur dan plate lego yang diletakkan di bawah kertas kalender berukuran A3, sehingga memunculkan tekstur/motif ketika diwarnai dengan crayon. Lalu kertas A3 dicat dengan menggunakan cat encer atau bisa menggunakan pewarna makanan. 
  • Dataran planet diberi tekstur dengan menabur pasir yang dicampur dengan pasir berwarna. Lalu diberi tambahan sedikit taburan atau tempelan payet. Taburan pasir dipoles lagi dengan lem fox yang dicairkan agar tidak mudah lepas.
  • Gambar alien dan hasil lipatan roket digabungkan di kertas A3 (planet). Kemudian ditambahkan bentuk bintang-bintang yang dibuat dengan cara mencocok. Anak-anak belajar mengurutkan bintang dari ukuran terkecil hingga yang paling besar.
Foto-foto dokumen kelas Awan TK GagasCeria Bandung

Terminix, Laporan dan Makan Siang

Pergi dari kepenatan tanggung jawab pekerjaan itu, mustahil. Bulan November dan Desember adalah bulannya penat buatku. Semuanya serba cepat dan wajib dilakukan dengan tepat. Salah itu hukumnya haram. Ya, mungkin ekstrimnya seperti itu.


Berminggu-minggu aku pulang lebih larut daripada sebelumnya. Penat rasanya. Lelah sudah bisa dipastikan. Tapi untuk pergi itu tidak mungkin. Pergi dalam artian, jalan-jalan melepas lelah dan menghibur pikiran.


Hari Sabtu yang biasanya libur, aku manfaatkan untuk lagi-lagi melanjutkan pekerjaan. Ada saja 'musibah' yang terjadi kalau suasana sudah semakin hectic. Ada kesalahan format, kerusakan printer yang pastinya membuat semua orang emosi, pikiran dan hati juga ikut panas. Sabtu siang, hal itu terjadi lagi, lagi, lagi. Semuanya menguji kesabaran.


Ketika semuanya sibuk, ada berita dadakan bahwa gedung sekolah akan disemprot terminix. Aku dan semua teman-teman yang penat dengan segala ke-erroran, tetiba lari tunggang langgang keluar dari gedung. Kami akhirnya memutuskan untuk pergi makan siang dengan memboyong semua pekerjaan.


Di sinilah akhirnya kami terdampar di hari yang hujan, Auntie's Pantry. Suasananya yang siang itu masih sepi, membuat kami bebas membuka lapak melanjutkan pekerjaan. Meja penuh dengan laptop dan data-data laporan yang harus kami kerjakan. Wajah-wajah serius mewarnai kami.



Ulle dan laporannya...


Wilma dengan seriusnya...


Aku, laporan dan nasi goreng kampung

Kami makan siang sesambil berdiskusi dan melanjutkan tugas-tugas yang menggunung. Akhirnya kami pun menunggu hujan reda. Di sini aku merasa, bisa semakin dekat secara pribadi dengan teman-teman kerjaku. Kerja di tempat lain selain dalam suasana gedung tempat kerja lumayan juga ^^


Orange juice + laporanku


Nasi goreng kampung