21.12.09

visualisasi ibu kika

di sekolah, anak-anak memanggilku dengan sebutan 'ibu kika'. belum lama ini aku berpikir, kira-kira apa sih sebenarnya yang mereka lihat dari aku, apa pendapat mereka tentang aku?

dan, pada satu kesempatan, aku mengajak anak-anak untuk menggambarkan aku menurut versi mereka sendiri. lucu!

ini hanya beberapa dari hasilnya


 

selain menggambarkan aku, mereka juga aku mintai pendapat. bagaimana aku menurut mereka, kelebihan juga kekurangannya. pendapat mereka begitu polos dan apa adanya. membuatku berpikir untuk berbuat lebih baik lagi untuk membantu perkembangan mereka ^_^

 
Mas Ari : "Bu Kika baik, kalau mas ada yang susah suka dibantuin. Ga suka marah tapi ngomongnya suka tarik-tarik (baca : keras-keras). Bu Kika jangan keras-keras ngomongnya!"

Vio : " Ibu Kika nya lagi lihat SD, anak-anaknya di belakang lagi baris. Lihat angkasa ada langitnya pada panas. Ibu Kika baik soalnya udah bantuin Vio berdoa."

Vio terdiam saat aku bertanya, "Menurut Vio, apa yang perlu ibu Kika perbaiki?" Hmmmm, tampaknya ia masih bingung ^_*

 
Jessie : " Ibu Tiwi mau ngebantuin Alif. Dia jalan dulu. Bu Nora mau ngomong sama Ibu Tiwi. Ibu Kikanya bilang ke Ibu Tiwi."

Jessie juga menggambarkan partner mengajarku di kelas (Ibu Nora dan Ibu Tiwi - guru individual). Ia tampak sering mengamati kegiatan gurunya sehari-hari yang sering berdiskusi ^_^

" Bu Kika mau ngebantuin Azka, soalnya masang puzzle nya susah. Bu Kika harus ngomongin apa aja."

maksudnya, Jessie sebelumnya memperhatikan aku yang membantu Azka menyusun puzzle yg cukup banyak kepingannya. Jessie melihat hal itu sebagai kelebihanku sebagai guru, membantu menyusun puzzle.
Kalimat selanjutnya maksudnya adalah aku sering sekali bicara banyak hal dan menurut Jessie itu adalah memang yang seharusnya (baca : tugas guru). hehe... lucu banget penjelasannya ^_^

   


dua anak selanjutnya, Aura dan Kayla belum sempat bercerita. Aura keukeuh ingin menyelesaikan dulu tugasnya mewarnai bajuku yang bermotif kotak-kotak kecil. itu membutuhkan waktu yang cukup lama ^_^
sedangkan Kayla ingin membuat gambar guru yang lainnya (Ibu Tiwi dan Ibu Nora).

sebagian besar cerita dan pendapat anak-anak tentang aku adalah tentang suara, bicara dan sejenisnya. membuatku berjanji, mulai semester 2, aku akan memperbaiki intonasi suara supaya tidak terkesan berteriak pada anak-anak.

love u all

20.12.09

sang pemimpi

kemarin aku nonton film sang pemimpi. bagus seperti novelnya.


yang jelas banyak sekali kata-kata penyemangat terutama yang terlontar dari Arai.
aku suka Arai. ditekankan lagi, Arai. bukan Ariel Peter Pan yang berperan sebagai Arai dewasa.


 kata-katanya, 
"bermimpilah setinggi-tingginya, maka Tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu." 
membuatku sadar, urusan kita sebagai manusia adalah berusaha sekuat tenaga dan tentu saja berdoa. gantungkan cita-cita setinggi langit memang benar adanya karena yang akan memeluk cita-cita itu adalah Tuhan yang pasti akan membantu merealisasikannya setelah kita berusaha. 

kesabaran yang ditunjukkan pada film itu, persahabatan yang sangat mulia benar-benar menampar kehidupanku sehari-hari dan membuat malu pada diri sendiri dan juga malu pada Tuhan.

film ini benar-benar penyemangat!

aku mau menulis banyak, tapi harus segera bersiap-siap berangkat ke ulang tahun murid ^_^

semangaaaaaat!

19.12.09

nenek itu lagi

masih ingat dengan nenek ini? yang aku tulis di sini ?



hari ini 19 Desember 2009, setelah aku bersenang-senang dengan teman-teman, tanpa sengaja aku bertemu lagi dengan si nenek. masih di tempat yang sama, duduk di atas kaleng bekas dan memegang gelas plastik, si nenek menundukan kepalanya dan masih menggumamkan hamdalah ketika gelasnya dimasukan uang koin atau kertas.

semakin aku bersyukur, aku bisa bertemu dengannya lagi dan berbagi sedikit rejeki yang aku dapat. subhanallah, si nenek masih berumur panjang. pertama aku bertemu dengan si nenek tahun 2005, setahun kemudian aku melihatnya dan sekarang setelah 4 tahun berlalu si nenek masih bersabar menjemput rejekinya dan mendoakan orang-orang yang berbagi dengannya.

18.12.09

budaya tepat waktu

tanggal 8 Desember lalu, aku pergi menghadiri seminar di Jakarta. dalam undangan tertera acara akan dimulai pada pukul 08.00. walau jarak antara Bandung dan Jakarta tidak akan memakan waktu yang lama dengan adanya bantuan tol, tapi aku harus berangkat pukul 04.30 dengan alasan tidak boleh terlambat dan antisipasi jalan dalam kota Jakarta yang macet.


ternyata benar... 



memang bukan pemandangan baru buat Jakarta. Bandung juga sekarang tidak jauh berbeda. tapi kupikir dengan macetnya jalanan sekarang bukan berarti bisa dijadikan alasan untuk 'ngaret'.

aku masih sangat teramat meyakini bahwa budaya tepat waktu itu penting. dalam dunia kerja, hal itu menunjukkan profesionalitas dan menghargai orang lain. banyak hal yang bisa dilakukan daripada menunggu dan aku sangat yakin, semua orang tidak suka menunggu apalagi tidak pasti harus sampai kapan.

kembali lagi ke masalah seminar.
seminar yang aku hadiri ini adalah seminar yang cukup besar. melibatkan pembicara nasional dan internasional bahkan juga menteri. pesertanya adalah guru-guru yang berasal dari beberapa daerah yang bukan hanya dari Jakarta. namun aku heran, kenapa banyak sekali yang tidak belum menghargai waktu?! datang terlambat dengan alasan 'macet'. bukan sebuah rahasia kalau Jakarta macet. jadi memang sebaiknya kita yang berusaha untuk berangkat lebih awal untuk memperhitungkan waktu.
 
kita adalah guru yang memberi aturan tidak boleh terlambat pada anak-anak di sekolah. seharusnya kita juga tidak terlambat.

kita adalah guru yang meminta pada anak-anak untuk memperhatikan ketika kita sedang bicara di depan kelas. seharusnya kita juga menghargai pembicara seminar dan tidak membuat obrolan sendiri apalagi yang tidak berhubungan dengan materi seminar.

guru, yang digugu dan ditiru. jangan pernah mengeluhkan anak-anak yang tidak tertib jika sebagai guru kita tidak mentertibkan diri sendiri.

tulisan ini aku buat hanya untuk refleksi, mengingatkan diri sendiri yang sebagai guru, yang sering cerewet dengan aturan.

aturan dibuat bukan untuk dilanggar kan?!

4.12.09

that i would be good

kembali aku terinspirasi, kali ini datangnya dari sebuah lagu...
setelah blog walking ke blog teman & download satu lagu favoritku di masa lalu, aku membaca liriknya, mendalami maknanya & jadi penyemangat baru!


alanis morissette!!! 


that i would be good even if i did nothing
that i would be good even if i got the thumbs down
that i would be good if i got and stayed sick
that i would be good even if i gained ten pounds

that i would be fine even if i went bankrupt
that i would be good if i lost my hair and my youth
that i would be great if i was no longer queen
that i would be grand if i was not all knowing

that i would be loved even when i numb myself
that i would be good even when i'm overwhelmed
that i would be loved even when i was fuming
that i would be good even if i was clingy

that i would be good even if i lost sanity
that i would be good whether with or without you