15.8.13

Cerita Tentang #NebengKuis

Aku pernah menulis tentang @nebengers beberapa bulan lalu di sini (silakan klik untuk membacanya), dan tentang kemacetan kota Bandung yang semakin lama semakin menjadi. Komunitas Nebengers memiliki visi dan misi untuk mengatasi kemacetan itu dengan cara mengajak orang-orang untuk berbagi kursi kendaraan yang digunakannya. Untuk membantu menyuarakan itu, awal bulan Juli lalu aku dan teman-teman #TeamBandung mengadakan kuis kecil-kecilan dengan cara menebeng. 

Siapa pun teman-teman di Bandung yang sudah mulai mengenal Nebengers diminta untuk membuat #CeritaNebeng lengkap dengan bukti foto hasil nebeng yang diposting di akun twitternya. Mereka pun ikut membantu mengenalkan Nebengers pada teman-teman kerjanya yang ditebengin dan belum mengenal Nebengers. Dan tentu saja #NebengKuis ini ada hadiahnya. Hadiah yang diberikan pada teman-teman yang beruntung bukanlah hadiah sponsor, voucher makan yang dibagikan adalah pemberian dari seorang teman Nebengers dari #TeamJakbar Yurike Maeda. Terima kasih ya ;)

Teman-teman di Bandung ini cukup antusias dengan #KuisNebeng, mereka lebih termotivasi untuk mencari tebengan saat akan pergi daripada membawa kendaraannya sendirian. Mereka kemudian membuat cerita yang unik bahkan hingga bersambung beberapa twit saat bercerita.

Dan inilah beberapa hasilnya foto dari #NebengKuis......

Enje sebagai pencari tebengan dan Iwan pemberi tebengan. Enje nebeng jarak jauh dari jl. Setiabudi sampai Arcamanik. Dan Alisa mengantarkan Iwan mengambil hadiah #NebengKuis nya ;)

Iin yang nebeng jarak dekat dan mengenalkan Nebengers pada teman kerjanya...


Tari ini bukan peserta #NebengKuis, tapi dia memberi tebengan berangkat kerja buatku dan langsung follow akun @nebengers hari itu juga. Sharing voucher makan ;)

Risna, perempuan berkacamata itu dulunya penebeng setiaku, sekarang sudah pindah rumah dan dia paling sering posting cerita nebeng di #NebengKuis karena banyak yang searah dengan rumahnya

Wilma yang hobi pulang kerja jalan kaki jauh, dapat tebengan juga akhirnya.

Eka yang dapat tebengan jarak cukup jauh, Jakarta-Bandung.

Adhi dan teman-temannya yang saling nebeng Jakarta-Bandung

Ada Astrie yang berhasil nebeng tapi lupa foto saking serunya ngobrol, hadiah voucher sebagai hiburan ;)

Masih ada beberapa teman lainnya yang berhasil nebeng lewat akun @nebengers saat periode #NebengKuis, tapi sayangnya fotonya tidak diposting.

Nebeng itu seru! Bukan berarti kere dan nggak modal, karena ada kesepakatan berbagi saat nebeng. Pencari tebengan biasanya akan membawakan makanan, minuman, atau membelikan bensin pada pemberi tebengan. Dapat teman di perjalanan dan tidak kesal sendirian menghadapi kemacetan yang semakin menggila. Tapi tidak sedikit pula teman-teman pemberi tebengan yang bersedia berbagi kursi kosongnya secara cuma-cuma asal diajak ngobrol sepanjang perjalanan.

Masih takut nebeng lewat @nebengers ? Kenalan dulu yuk! Karena 'Tak kenal maka tak nebeng' ;)



Koran Kelas Edisi Perdana

Tahun ajaran 2013-2014, GagasCeria memulai penerbitan koran kelas. Koran itu dibuat oleh masing-masing guru kelas dan rencananya akan terbit dalam setiap akhir tema. Tujuan pembuatan koran kelas ini adalah memberikan gambaran singkat pada orangtua mengenai kegiatan yang dilakukan oleh anak-anaknya di kelas dalam bentuk visual dengan deskripsi singkat. Hal ini membantu orangtua mendapat informasi lebih dalam selain dari buku jejak langkah yang setiap akhir minggunya mereka terima.

Koran kelas bentuknya bervariasi tergantung dengan gaya dan kepribadian guru kelas. Hal ini memberikan ruang untuk guru berekspresi dalam menceritakan anak-anak dan kegiatan kelasnya serta mempercantik tampilan koran kelasnya.

Dan inilah koran kelas Bumi edisi perdana yang kubuat. Koran sederhana dengan hanya menggunakan publisher untuk menggabungkan foto menjadi sebuah alur cerita...


Koran ini menceritakan urutan kegiatan anak-anak secara singkat selama 2 minggu awal di kelas barunya.


Teman-teman guru dari kelas lain juga membuat koran kelas yang sangat menarik...

Foto ini diambil dari akun FB ibu kepala sekolah Delila Saskia ;)

Tunggu edisi koran kelas Bumi berikutnya ya ;)

Salam manis dari kelas Bumi...
Aku dan anak-anak kelas Bumi lagi yoga suka-suka.
Foto : ibu kepsek Delila Saskia





Ini Ekspresiku

Di awal tahun ajaran baru, dengan kelas baru, teman baru, dan juga guru baru, membuat anak-anak harus mulai beradaptasi kembali. Banyak perasaan dan ekspresi yang muncul dari diri mereka yang ingin kuperlihatkan dalam wujud karya kolase ekspresi.

Bahan kolase ini kubuat dengan memanfaatkan bahan-bahan sisa yang ada di lemari kelas. Kertas daur ulang, potongan sisa kertas kado, sedotan, potongan renda, karton bertekstur, kancing bekas, jerami kumanfaatkan untuk dapat digunakan oleh anak-anak saat membuat ekspresinya.

Ternyata banyak ekspresi yang muncul ketika ditanyaak mengenai perasaannya berada di kelas yang baru. Ada yang senang, sedih karena berpisah dengan teman dekatnya, bahkan ada juga yang bengong karena bingung apa yang harus dilakukannya.

Dan inilah ekspresi lucu anak-anak kelas Bumi....











Ini ekspresiku, mana ekspresimu? ^^

14.8.13

Mohon Maaf Lahir Batin

Masih dalam rangka hari raya Idul Fitri, aku mengucapkan mohon maaf lahir dan batin. Sebelum liburan sekolah, anak-anak kelas Bumi menyempatkan diri untuk membuat kartu Lebaran untuk dibawa pulang dan diberikan untuk orangtuanya masing-masing. Sebelumnya mereka mendengarkan cerita dulu mengenai makna hari raya, mereka pun tahu mengapa 'harus' ada liburan panjang menjelang hari raya dan setelahnya.

Anak-anak mendengarkan cerita tentang puasa dan Idul Fitri sebelum liburan.

Beberapa hari menjelang liburan, anak-anak diajak membuat kartu lebaran unik untuk diberikan pada orangtua mereka. Kartu ini menggambarkan beberapa kemampuan anak dalam berkarya, diantaranya adalah menggambar, bekerjasama memberi cap dengan menggunakan cat, serta menulis.

Beberapa kartu lebaran buatan anak-anak

Bagian depan kartu lebaran

Bagian dalam kartu lebaran


Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat kartu lebaran ini adalah :
1. Kertas roti atau kertas minyak transparan.
2. Cat warna yang aman bagi anak-anak.
3. Kertas kado atau kertas bermotif dengan bagian belakang yang polos.
4. Kertas untuk menggambar.
5. Gunting dan lem.

Langkah pertama yang dilakukan anak-anak adalah bekerjasama untuk membuat pola cap pada permukaan kertas minyak. Cetakan yang digunakan bisa memanfaatkan barang-barang bekas seperti misalnya mangkuk bekas puding, spon pencuci piring atau dapat juga membuat pola cap telapak tangan anak-anak.


Berbagi dan bekerjasama membuat pola cap pada kertas minyak.

Saat menunggu kertas minyak yang dicap kering, anak-anak diajak untuk menggambarkan suasana lebaran berdasarkan cerita yang sudah didengarkan sebelumnya. Gambar tersebut nantinya akan dijadikan sebagai gambar depan kartu lebaran. Gambar yang sudah dibuat kemudian digunting sesuai dengan bentuknya.

Kertas minyak dengan pola cap yang sudah kering lalu digunting sesuai ukuran kartu yang diinginkan, gabungkan dengan kertas kado bermotif dengan ukuran yang sama. Tempelkan kertas kado dengan kertas minyak hingga motifnya bersatu dan membentuk motif baru yang unik.

Bagian belakang kertas kado yang polos diberi garis bantu dengan menggunakan pensil untuk menulis ucapan. Lalu gambar yang sudah dibuat oleh anak-anak ditempelkan di bagian depan kartu.
Jadilah kartu lebaran unik kreasi anak-anak ^^





Kartu lebaran yang sudah siap kirim

Selamat Hari Raya Idul Fitri, Mohon Maaf Lahir dan Batin...

Dari kami,
Anak-anak kelas Bumi
GagasCeria