31.7.11

教育ママ -- Education Mama



Jepang adalah negara yang menjadi salah satu negara raksasa ekonomi di dunia. Di balik kesuksesannya 
ternyata Jepang memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh kebanyakan negara lain terutama Indonesia yaitu dalam hal pendidikan. Jepang memiliki keunikan yang sederhana dalam hal pendidikan, disebut dengan kyoiku mama atau pendidikan mama.


Jika di negara lain hal sederhana ini diabaikan atau setidaknya dianggap enteng, tidak dengan Jepang. Unsur kunci keajaiban ekonomi di Jepang justru berasal dari kyoiku mama. Bagi Jepang, ketika para suami bekerja, para istri bertanggung jawab dalam hal pendidikan anak-anaknya. Dalam kapasitas sebagai ibu inilah para istri membaktikan hidupnya. Demi kepastian masa depan anak-anak, para ibu sejak dini mendampingi dan membimbing anak-anak sehingga mereka mampu memasuki sekolah-sekolah bermutu.


Di balik para pekerja Jepang yang memiliki etika kerja terpuji, ada perempuan-perempuan yang berperan membentuk mereka menjadi pribadi yang baik melalui kyoiku mama. Perempuan-perempuan inilah yang menjadi pilar-pilar kokoh pribadi kerja keras orang Jepang. Perempuan Jepang berperan positif dalam membina dan mempertahankan kekokohan fondasi pendidikan serta sosial yang merupakan hal sangat vital bagi kebangkitan ekonomi bangsanya.


Sistem pendidikan dan budaya Jepang mengandalkan sepenuhnya peran perempuan dalam membesarkan anak. Jika di banyak negara beranggapan bahwa perempuan berpendidikan tinggi tapi hanya diam di rumah membesarkan anaknya adalah 'wasting her talents' tapi tidak dengan Jepang. Di Jepang orang-orang percaya, seorang ibu seharusnya memiliki pendidikan yang baik dan berpengetahuan tinggi agar bisa memenuhi tugasnya sebagai pendidik anak-anaknya. Kalaupun ada ibu yang bekerja, biasanya hanya paruh waktu agar tetap bisa berada di rumah ketika anak-anaknya pulang dari sekolah.




Para ibu di Jepang bertugas membina sikap dan perilaku anak-anak yang dilakukan secara konsisten. Sehingga ketika nak-anak memasuki dunia pendidikan secara formal, para guru tidak kerepotan pada masalah kedisiplinan karena semuanya sudah diambil perannya oleh kyoiku mama. Guru akan lebih berkonsentrasi pada pembelajaran pengetahuan, keterampilan, kesahajaan, pengorbanan, kerja sama, tradisi dan atribut nilai-nilai lain yang berlaku di Jepang. 


Pendidikan di Jepang sangat berkembang karena tidak hanya guru yang berperan untuk meningkatkannya namun para ibu yang tergerak dengan kyoiku mama. Pendidikan di rumah serta pendidikan formal di sekolah seiring sejalan dan konsisten menghasilkan pribadi-pribadi pekerja keras di masa yang akan datang.


Di Indonesia, negara luas dengan banyak manusia cerdas di dalamnya namun masih banyak yang beranggapan bahwa wanita karir adalah segalanya. Bahkan para ibu sampai tidak mengetahui perkembangan anak sendiri secara detil. Masalah perekonomian yang buruk menjadikan masalah pendidikan juga buruk, begitu pula sebaliknya. Sehingga masalah ini seakan-akan menjadi lingkaran masalah yang tidak pernah terputus.


Kyoiku mama yang ada di Jepang, hal sederhana namun berharga yang bisa kita contoh. Perempuan berpendidikan tinggi yang mengabdikan dirinya untuk anak-anaknya di rumah tidak berbeda dengan perempuan yang mengabdikan dirinya pada perusahaan atau bahkan pada negaranya sekalipun. Karena anak-anak yang sukses dengan pribadi terpuji adalah prestasi berharga yang sangat membanggakan.


#tulisan ini terinspirasi dari buku 'Membangun Budaya Berbasis Nilai' oleh Fidelis E. Waruwu

30.7.11

Terbang Tinggi

Pesawat dan helikopter sepertinya sangat kuat menarik perhatian 2 anak ajaib ini. 2 orang anak yang selama setahun lalu setiap hari bersamaku di kelas. Almer dan Alle, pecinta pesawat dan helikopter yang mungkin akan membawa mereka terbang tinggi mengapai impiannya.


Hampir setiap kali pada kegiatan bermain dengan memanfaatkan permainan konstruktif lego, Almer dan Alle selalu membuat bentuk pesawat, helikopter atau terkadang mereka membuat roket. Variasi bentuknya terkadang membuat orang dewasa takjub, terutama aku.


Inilah beberapa karyanya...


Almer :



Karya helikopter ini dibuat saat main bebas. Almer menambahkan roda pada helikopternya agar dapat berfungsi juga sebahai kendaraan di darat.


Karya pesawat ini terinspirasi bentuknya dari capung. Bagian bawah pesawat bukan berupa roda tapi 6 buah kaki serangga.


Helikopter ini dibuat saat waktu jeda antara sekolah dan kegiatan ekskul. Almer juga menambahkan helipadnya.

Alle :


Pesawat ini adalah pesawat perang yang memiliki banyak senjata. Alle terus menambahkan senjatanya pada bagian samping (sayap) dan juga di bagian belakang pesawatnya.


Helikopter ini juga terinspirasi dari bentuk capung yang ramping.

Hebat sekali imajinasi mereka. Banyak hal yang mereka pelajari dari membuat pesawat dan juga helikopter. Teruslah berkarya anak-anak ^^




17.7.11

Dari Jendela Kereta

Belajar tentang hidup dan kehidupan bisa didapat dari manapun. Bahkan dari jendela kereta. Dari pandangan mata bening anak-anak ini, mereka belajar tentang kehidupan yang berbeda. Kehidupan yang jelas jauh dari hidupnya tapi sebenarnya dekat di lingkungannya.



Termenung menjadi saksi begitu banyak orang sibuk berlalu-lalang menjalani aktivitas yang jarang ditemuinya. Ternyata, ada kehidupan lain di luar rumah, di luar sekolah.



Menemukan hal baru, menjadi saksi mata, pergi ke tempat berbeda selalu menjadi motivasi untuk belajar banyak hal. Ekspresi antusias terpancar dari mata-mata bening dan celoteh pertanyaan banyak terlontar.








Mengamati rel kereta yang panjang dan terus jauh ke depan, serupa perjalanan hidup anak-anak ini. Panjang, berliku dan harus dilalui dengan perjuangan. Mereka belajar melalui jendela mengenai berbagai kehidupan lain yang terkadang belum pernah terbayang sebelumnya. Gerbong kereta lain, sawah, sungai dan bahkan rumah kumuh di sisi rel kereta menjadi hal yang membuat penasaran.






Jendela kereta, bagaikan mata yang membuat kita melihat tentang berbagai kehidupan yang jauh dari kehidupan kita sendiri namun dekat dengan lingkungan. Banyak hal yang diperlihatkan oleh jendela kereta yang mungkin akan membuat bersyukur memiliki kehidupan yang dijalani saat ini.

#Foto-foto adalah dokumentasi kegiatan outdoor KLAB GagasCeria tahun 2009 dan 2011