25.6.13

Reduce, Reuse, Recycle

Menjelang akhir tahun ajaran, anak-anak TKB GagasCeria belajar mengenai lingkungan. Mereka diajak untuk memanfaatkan kembali sampah-sampah organik dan anorganik menjadi barang-barang yang lebih berguna. Dari diskusi yang dilakukan di kelas, pemahaman mereka mengenai 3R mulai tampak. Anak-anak mengatakan akan mengurangi sampah dengan cara membawa kantong belanja sendiri dan membawa bekal minuman dari rumah. Menggunakan kertas bekas untuk membuat pesawat dan melipat kapal atau topi dari koran bekas, dan menciptakan barang baru dengan memanfaatkan barang-barang bekas.

Selain membuat kertas daur ulang bersama guru, anak-anak membuat perencanaannya sendiri untuk menciptakan benda-benda bermanfaat dari barang bekas dan mainannya sendiri. Ada yang membuat perencanaan membuat celengan dari barang bekas, tempat pensil, dan membuat boneka sendiri. Prencanaannya dibuat dengan menggambar rancangan yang dilengkapi dengan keterangan bahan-bahan yang akan digunakan.


Salah satu perencanaan yang dibuat. Bahan-bahan yang ada dalam perencanaan awal kemudian bisa berubah jika barang bekas yang tersedia tidak memenuhi kebutuhan.

Gambar perencanaan di atas, dibuat oleh Alina. Ia ingin membuat tempat untuk menyimpan pensil dan gunting dari bahan kardus susu dan stik es krim. Untuk hiasan tempat pensilnya, Alina ingin membuat jalinan sedotan hingga membentuk bunga. Tetapi saat pemilihan bahan, ia tidak menemukan stik es krim sebanyak yang dibutuhkannya, Alina lalu mengubah rencananya. Ia tidak lagi menggunakan stik es krim untuk mewujudkan karyanya.


1. Alina membungkus kardus susu yang sudah dipotong dengan kertas koran, agar lebih mudah dicat.
2. Alina mewarnai kardus susu yang sudah terbungkus koran dengan cat ungu.
3. Alina membuat bunga dengan melipat sedotannya.
4. Setelah cat di kardus kering, bunga sedotan ditempelkan.

Tempat untuk menyimpan alat tulis dan gunting buatan Alina ;)

Selain tempat pensil Alina, ada juga Ucca yang menciptakan celengan dari bahan kardus. Ia pun membuat gambar perencanaannya sebelum memulai karya.

 
Perencanaan celengan kucing milik Ucca

Proses yang dilakukan untuk membuat celengan kurang lebih sama dengan yang dilakukan oleh Alina saat membuat tempat pensil. Namun Ucca membutuhkan usaha yang lebih banyak, karena karyanya membutuhkan bahan yang lebih banyak dan harus disatukan membentuk kucing.


Inilah hasil celengan kucing yang terbuat dari kardus susu (badan), tutup toples kue (kepala), kardus pasta gigi (kaki), dan tambahan bahan lainnya seperti benang wol, kertas krep, mata, serta plastik yang digunting.

Selain itu, ada pula anak yang ingin membuat bonekanya sendiri. Alasan yang dikemukakannya cukup bijak, "Aku bisa bikin mainan sendiri, jadi ga usah beli." Meira namanya, yang ingin membuat boneka anjing dengan lidah menjulur.


Gambar rancangan dan perencanaan bahan untuk membuat boneka.

Meira serius sekali menyelesaikan karyanya. Dan ia berulang kali bertanya, "Boleh ga boneka aku dibawa pulang sekarang?" ;)

Boneka anjing yang tampak samping, sehingga Meira hanya membuat kakinya 2 saja.

Mengajak anak-anak melakukan kegiatan berkarya dengan memanfaatkan barang bekas, ternyata mampu membuka pikiran mereka bahwa 'Mainan itu tidak harus baru dan beli'. Dan ternyata, muncul kebanggaan dari dalam diri mereka bahwa mereka mampu menciptakan sendiri barang yang dapat digunakan. Mengenalkan konsep yang cukup kompleks seperti 3R (reduce, reuse, recycle) ternyata bisa menjadi mudah dan bermakna untuk anak-anak.


24.6.13

Lelang Karya

Masih ingat dengan karya berukuran besar ini ? Saat belajar menjadi pengusaha, anak-anak kelas Bulan juga ada yang terinspirasi menjadi desainer pakaian, menjahit, dan menjualnya. Lalu mereka membuat rancangan dalam ukuran besar, mengambil ide dari karya yang pernah dibuat sebelumnya. Karya ini kemudian menjadi salah satu karya yang akan dilelang untuk amal. Proses pembuatan karyanya cukup panjang, kira-kira memakan waktu hingga 10 hari untuk 2 buah karya besar.

Qsara dan Revan kemudian menjadi 'relawan' untuk dicetak tubuhnya oleh teman-temannya di atas kertas berukuran besar. Seluruh karya ini dikerjakan secara bergantian pada waktu jeda, waktu bermain, dan waktu pilihan yang ada pada kegiatan inti di kelas.


Qsara yang sedang dicetak tubuhnya di atas kertas.

Revan sedang dicetak.

Setelah dicetak, teman-teman lainnya membantu menambahkan detil bagian pada gambar. Kemudian mereka menggunting kertas dan kain perca warna-warni untuk ditempelkan sebagai pakaiannya.

Menambahkan detil gambar.


Menggunting kertas dan kain perca.


Menempelkan kertas dan kain perca sebagai pakaian.

Setelah pakaian selesai dibuat, anak-anak kemudian bergantian untuk mewarnai bagian lain dengan menggunakan cat. Guru membantu meracik cat untuk membuat warna kulit, untuk warna bagian lainnya dipilih oleh anak-anak sendiri.

Inilah hasil akhirnya setelah gambar digunting.

Aku sempatkan berfoto dengan gambar anak perempuan sebelum ditempelkan dan diberi frame.

Aku dan Ditha berfoto dengan hasil karya anak-anak yang telah dilengkapi dengan latar belakang, sebelum diberi frame dan dilelang.

Pada acara family day, salah satu kegiatan yang dilakukan adalah lelang karya untuk amal. Seluruh hasil karya anak dijual pada orangtua dan untuk karya-karya berukuran besar dijual dengan cara lelang. Untuk karya dengan ukuran lebih kecil dibuka dengan harga Rp. 50.000,- salah satunya adalah karya Giant Pizza ini, ketiga pizza itu berhasil terjual Rp. 150.000,- dengan lelang. Gambar anak laki-laki terjual seharga Rp. 250.000,- sedangkan gambar anak perempuan terjual Rp. 550.000,-. Ada beberapa karya lainnya yang terjual hingga harga Rp. 1,5 juta! Ternyata, anak-anak juga mampu membuat mahakarya yang dinilai mahal.

Pada hari itu, seluruh karya anak berhasil meraih penjualan hingga nyaris Rp. 3 juta/kelas diitambah dengan hasil karya yang dilelang, semua hasilnya kemudian dibelanjakan buku anak dan alat tulis, kemudian diberikan pada PAUD yang membutuhkan.GagasCeria kali ini bekerja sama dengan LSM Kebukit yang membantu menghubungkan dengan PAUD-PAUD tersebut.

Terima kasih banyak para orangtua yang sudah membeli seluruh karya anak. Terima kasih sudah berbagi ;)