8.10.13

Belajar dari Hari Kemerdekaan

Tulisan terlambat ini cerita tentang kegiatan hari kemerdekaan yang lalu. Semakin hari, lomba-lomba meriah khas hari kemerdekaan semakin jarang ditemui di berbagai tempat. Tapi kami tidak ingin anak-anak tidak mengenal budaya perlombaan negeri ini saat hari kemerdekaan tiba, maka di sekolah kami guru-guru mengajak anak mengikuti berbagai jenis perlombaan khas hari kemerdekaan seperti balap karung, balap kelereng, lomba suap-suapan makan pisang, lomba bakiak, dan tarik tambang.

Banyak hal yang dapat dipelajari dari beberapa perlombaan tersebut. Seperti kerjasama, sportivitas, dan anak-anak juga dapat belajar tentang bagaimana cara menghadapi menang serta kekalahan. Dengan mengikuti perlombaan khas hari kemerdekaan, anak-anak pun belajar bahwa kerja keras serta kesabaran itu penting, komunikasi dan kerjasama dengan teman dapat menjadi penentu keberhasilan.

Dari keseluruhan lomba, aku menangkap beberapa keseruan pada lomba bakiak dan tarik tambang. Terlihat kesungguhan anak-anak, kerjasama, starategi dan komunikasi untuk mencapai keberhasilan. Dan aku merekam beberapa ekspresi menarik kesungguhan mereka.


Kami bersiap untuk mulai lomba bakiak!

Ada kerjasama dan usaha, ada pula kegagalan sementara

Ayo kita berusaha sekuat tenaga. Jangan menyerah!

Ketika selesai mengikuti kegiatan lomba, anak-anak mengaku lelah, sakit karena jatuh, dan sakit karena tangannya sangat keras menarik tali tambang. Namun mereka bercerita seraya tersenyum, bahagia. 'Seru!' kesan yang mereka beri tentang permainan dan perlombaan khas hari kemerdekaan.

Menurutku, lomba-lomba sederhana khas kemerdekaan Indonesia ini wajib selalu ada tiap tahunnya. Banyak pelajaran moral, karakter yang didapat oleh anak-anak. Selain itu, lomba-lomba ini juga sebagai salah satu cara melestarikan budaya permainan negeri ini, selain melestarikan budaya melalui tarian tradisional yang pernah aku tulis di sini. 


1 comment:

ami said...

Biar tangan merah tapi hati cerah :)
Setuju, pemainan tradisional banyak mengolah karakter, perlu kita lestarikan.